Pandemi Terus Menyebar, Nakes Ikut Terpapar. Daddy: Butuh Langkah Cepat!

210722180049-pande.jpg

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Daddy Rohanady (IST)

JAVANEWS | KOTA CIREBON - Kasus corona di Indonesia khususnya di Jawa Barat kian lama makin naik, hal itu berawal dari masuknya varian delta dari India dengan nama kode B.1.617. Di Jawa Barat, hingga selasa (13/07/2021) secara total terkonfirmasi positif 459.949 orang dengan kasus baru sebanyak 7.842, total yang meninggal 6.616 dengan kasus baru sebanyak 175. Salah satu yang terparah yaitu di Kabupaten Cirebon. Total warga yang terpapar di Kabupaten Cirebon adalah 3.583. Dari 40 kecamatan yang ada, 35 tergolong zona merah. Inilah tiga kecamatan dengan jumlah terkonfirmasi terbanyak, yakni Kecamatan Sumber 270, Talun 255, dan Plumbon 167.

Hal itu menjadi kekhawatiran bagi pemerintah, salah satunya Anggota DPRD Jawa Barat, Daddy Rohanady. Ia angkat suara terkait situasi terkini pandemi Covid-19, Menurutnya "Ketika pandemi terus menyebar, bahkan banyak tenaga kesehatan ikut terpapar, dibutuhkan langkah penanggulangan secepatnya," ujar Daddy saat dihubungi Humas DPRD Jabar, Jumat (16/07/2021).

Dengan jumlah terpapar yang terus bertambah, perlu diambil langkah-langkah penanggulangan secepatnya. Beberapa daerah sudah menambah ruang rawat khusus untuk pasien Covid-19. Langkah-langkah tersebut dilakukan karena naiknya secara pesat jumlah masyarakat yang terpapar Covid-19.

Daddy juga mengkhawatirkan pasokan obat-obatan, APD dan Tabung Oksigen berserta isinya yang makin sedikit. Masalahnya bukan hanya pada ketersediaan ruangan. "Banyak yang harus dipenuhi, semisal obat-obatan, APD, dan oksigen beserta tabungnya yang belakangan ini ramai diperbincangkan," terang Daddy.

Ada hal yang tidak kalah penting, Daddy mengungkapkan ketersediaan tenaga kesehatan (nakes) juga harus diperhatikan. Mereka telah bekerja siang dan malam menghadapi pandemi selama setahun lebih. Mereka juga manusia yang bisa kelelahan sehingga tingkat imunnya menurun.

Daddy menyebut, para nakes banyak pula yang terpapar, bahkan tidak sedikit yang meninggal dunia. Akhirnya, tak heran jika cukup banyak IGD Rumah Sakit yang menolak pasien baru karena pasien yang ada saja belum tertangani secara optimal.

Terlepas dari pro dan kontra soal kebijakan yang diambil dalam penanganan pandemi, fakta di lapangan menunjukkan masih banyak warga yang meninggal dunia. Lahan yang disediakan beberapa daerah untuk tempat pemakaman umum juga masih kurang. "Butuh langkah cepat untuk menanggulanginya, tapi tetap harus sabar," pungkas anggota DPRD dari dapil Cirebon-Indramayu tersebut. (WAN)

Pewarta: Wawan
Editor: Agus Hermawan
©2021 JAVANEWS.TV

Komentar