DPRD Jabar Minta Pemprov Jabar Antisipasi Ancaman Wabah Hewan Ternak

220524113135-dprd-.jpeg

(ist)

JAVANEWS | BANDUNG,- DPRD Jawa Barat meminta pemerintah provinsi Jawa Barat melakukan langkah langkah antisipasi terkait dengan penyebaran wabah berbahaya terhadap hewan ternak yang baru baru ini terjadi.

"Pemerintah Provinsi Jawa Barat harus segera melakukan langkah antisipatif terhadap ancaman wabah berbahaya ini." jelas Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, H. Zulkifly Chaniago, BE, Selasa (10/5/2022).

Ditegaskan Zulkifly, penting bagi Pemprov Jabar melakukan upaya-upaya serius dalam mengantisipasi secara dini agar hewan ternak di Jawa Barat tidak bernasib sama dengan yang terjadi di Jawa Timur.

“Jabar punya populasi hewan ternak yang cukup besar, maka harus dipastikan dalam keadaan sehat, apalagi menjelang Idul Adha,” katanya.

Dia menambahkan, populasi hewan ternak di Jawa Barat, setiap tahunnya terus meningkat, baik itu jenis sapi perah, sapi potong, kuda, kambing, domba maupun kerbau.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, terang dia, jumlah sapi potong meningkat sebanyak 392.590 ekor pada tahun 2020 dan 415.036 ekor pada tahun 2021. Kemudian sapi perah 118.434 ekor pada tahun 2020 dan 119.915 pada tahun 2021.

“Kita berharap ada peningkatan pada tahun 2022 ini,” ucap dia.

Menurutnya, komoditas ternak sangat potensial secara ekonomi bila kesehatannya terkontrol.

“Sehingga akan sangat disayangkan bila di tengah peningkatan populasi hewan ternak justru potensinya terhalang oleh wabah penyakit”, pungkasnya.

Seperti diketahui diketahui dari data Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat disebutkan, sebanyak 62 hewan ternak sapi maupun kerbau, terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang bermula dari hewan ternak di Jawa Timur.

Penyakit menular itu, saat ini telah terdeteksi di wilayah Garut, Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Banjar. Temuan kasus PMK positif ada di Leles, Garut, sebanyak 25 ekor sapi potong, tiga ekor sapi perah dan lima ekor domba. Sementara di Tasikmalaya 18 sampel sapi dinyatakan positif PMK dan 11 ekor sapi di Kota Banjar dinyatakan positif PMK.

Wabah PMK yang menyerang hewan ternak ini akan berdampak serius bagi industri peternakan nasional. Bahkan, dampak wabah tersebut, diprediksi menghambat ekspor produk nasional.

Di empat Kabupaten di Jawa Timur, yakni Gresik, Lamongan, Sidoarjo, dan Mojokerto, ribuan ternak sapi terserang wabah PMK. Jumlahnya sekitar 1.247 ekor. Dan kini penyakit tersebut sudah mewabah ke Jawa Barat seperti terdeteksi di wilayah Garut, Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Banjar. (wan)

Penulis/Pewarta: Wawan
Editor: Agus Hermawan
©2022 JAVANEWS.TV

Komentar