Tuntaskan Persoalan Lama Lewat Pertanian Juara

211020190902-tunta.jpeg

Petani Milenial (Foto: Istimewa)

JAVANEWS.TV I BANDUNG,-

Pemerintah Provinsi Jabar, dari visi pembangunan juara seluruhnya mengusung target "juara".

Demikian juga untuk pertanian juga ditargetkan menjadi "pertanian juara".

Mencermati kinerja yang terjadi saat ini, menuju Jabar juara di bidang pertanian , banyak persoalan yang harus diselesaikan.

Adapun persoalan yang dimaksud ini merupakan persoalan rutin yang kerap terjadi setiap tahun.

Persoalan itu diantaranya persoalan pupuk, dukungan sarana dan prasarana seperti bibit serta pengamanan harga produk hasil pertanian pasca panen.

Hal ini, diungkapkan Anggota Fraksi Partai Gerindra Persatuan DPRD Jabar Dapil Kabupaten Sumedang, Majalengka dan Subang, Heri Ukasah Sulaeman, dalam keterangannya, Selasa (19/11/2021)

Heri mengatakan hampir setiap tahun, petani mengeluhkan harga pupuk mahal, bahkan untuk di beberapa daerah pernah mengalami kelangkaan.

Pupuk bersubsidi itu sebagai solusi, tetapi dalam situasi keterbatasan anggaran, perlu ada gerakan lain yaitu penguatan inovasi pembuatan pupuk organik.

Dengan bertambahnya pupuk organik, dapat menambah jumlah pupuk yang dibutuhkan sehingga dapat mengatasi persoalan harga tinggi akibat permintaan naik, tetapi stok terbatasn

Inovasi untuk pupuk organik, juga diperlukan untuk menciptakan produk hasil pertanian yang lebih berkualitas karena kadar kimia di pupuk organik lebih kecil dari pada pupuk anorganik.

Heri menegaskan peran pemerintah untuk pemasaran produk hasil pertanian masih dibutuhkan, karena kerap kali terjadi pasca panen akibat hasil produksi yang berlebih , harga anjlok, sehingga biaya produksi lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan petani.

Peran BUMN yaitu PT Bulog untuk menampung hasil panen harus tetap dilanjutkan.

"Harapannya semua produk hasil pertanian pasca panen dapat laku di pasar seluruhnya,"katanya

Keterlibatan BUMD, perlu ada mengingat Pemprov Jabar saat ini sudah mempunyai BUMD yang bergerak di bidang pertanian yaitu Jabar Agro.

"Keterlibatan BUMD itu, nantinya tak hanya menyelesaikan persoalan hasil panen untuk padi semata, namun bisa juga berperan untuk membeli hasil panen komoditas lainnya,"jelasnya

Sementara itu untuk sarana, yaitu bibit perlu ditambah, terutama bibit yang berkualitas. Hal ini, membutuhkan political Will dari pemerintah untuk tidak memangkas anggaran untuk pengadaan bibit.

"Harapannya, kian membaiknya situasi ekonomi, anggaran untuk dukungan sarana seperti traktor perlu ada penambahan,"ujarnya

Untuk mewujudkan pertanian juara, kondisi pengelola pertanian diantaranya petani juga harus menjadi perhatian, terutama menyangkut kesulitan petani dalam mengelola kegiatan usaha.

"Untuk mengatasi hal itu, bantuan permodalan harus menjadi perhatian, semoga saja kredit permodalan yang diluncurkan pemerintah bisa diakses dan dinikmati oleh para petani,"pungkasnya

Pewarta: Rahmat
Editor: Rahmat
©2021 JAVANEWS.TV

Komentar