SMKN 4 Bogor Dilirik Sejumlah Industri Besar, Ternyata oh Ternyata...

221112130446-smkn-.jpg

Kelas Industri SMKN 4 Bogor (Foto: Istimewa)

JAVANEWS.TV I BOGOR- Sukses menerapkan pendidikan vokasi pada siswa-siswanya melalui empat program Kelas Industri, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Kota Bogor dilirik sejumlah industri besar luar negeri seperti Jepang, China hingga Korea.

SMKN 4 Kota Bogor yang berada di lingkungan Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah II Jawa Barat tersebut sejak awal memang memfokuskan pada Kelas Industri, salah satunya Kelas Teknik Kendaraan Ringan (TKR).

Dalam upaya penguatan pendidikan vokasi, SMKN 4 Bogor menerapkan kolaborasi melalui kerjasama dengan sejumlah industri besar seperti PT Honda, Samsung, Axio dan PT. Telkom Indonesia.

Berkat kolaborasi itu pula, tak hanya mampu memperkuat pendidikan vokasi, SMKN 4 Kota Bogor juga mampu menghasilkan lulusan berkompetensi dan berdaya saing hingga banyak diserap industri besar sekelas PT Honda.

Kepala SMKN 4 Kota Bogor, Drs Mulya Mulprihartono,M.Si mengungkapkan, kolaborasi memang menjadi salah satu kunci yang dilakukan SMKN 4 Kota Bogor dalam mengembangkan pendidikan vokasi.

Misalnya saja menurut Mulya dengan PT Honda yang telah dilakukan sejak lama pada penguatan Kelas Teknik Kendaraan Ringan (TKR). "Kami sudah lama bersinergi dengan Honda yang notabene raksasa otomotif asal Jepang. Bahkan, metode pembelajaran disesuaikan dengan kurikulum industrinya," ungkap Mulya, Sabtu (12/11/2022)

Disamping itu, kerjasama dilakukan melalui pelatihan dan pemagangan. Bahkan tak sedikit tenaga kependidikan yang dikirim untuk mengikuti pelatihan sebagai bagian dari ilmu terapan.

"Kami mengirimkan guru-guru untuk diberikan pelatihan yang kemudian diterapkan di sini, hingga berjalan sampai sekarang," tambah Mulya Mulprihartono

Bukan sekadar mendapatkan ilmu dari Honda, namun tak sedikit pula lulusan SMKN 4 Kota Bogor yang kini diterima bekerja di perusahaan tersebut. Bahkan, cukup banyak kepala bengkel Honda di wilayah Kota Bogor merupakan alumni sekolah yang berdiri di Jalan Raya Tajur, Kampung Buntar, Kelurahan Muara sari, Kecamatan Bogor Selatan ini.

Tak hanya PT Honda, seiring berjalannya waktu, SMKN 4 Bogor juga melakukan kerjasama dengan perusahaan asal Jepang lainnya yang memiliki cabang di Indonesia, yaitu Komatsu.

"Di Komatsu juga ada namanya Takumi (pelatihan), tetapi di saat pandemi covid takumi-nya di sekolah dan di perusahaan ini tiap bulannya tidak kurang menerima 30 orang SDM baru, sehingga saat mereka membutuhkan siswa kami lah yang bekerja di sana," paparnya.

Tidak sampai di situ, SMKN 4 Bogor juga dilirik perusahaan Samsung hingga akhirnya dilakukan kerja sama. Setelah kerja sama, siswa SMKN 4 Kota Bogor di jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) diberikan pelatihan di bagian teknisinya dan juga sebagai promotornya.

"Kerja sama dengan Samsung ini anak-anak juga diajarkan menjadi promotornya atau bagian promosi. Kenapa, karena saat ini kebutuhan masyarakat akan kebutuhan elektronik tinggi, jadi kalau rusak kebanyakan untuk membeli yang baru dan anak-anak dibekali pendidikannya," terangnya.

Selain teknisi dan promotor, pihak sekolah juga meminta kepada Samsung untuk diberikan pendidikan kurikulum tentang IOT (Internet Of Thing). Tujuannya, selain menciptakan tenaga kerja pihak sekolah juga ingin menciptakan wirausaha baru dengan mengembangkan IOT-nya.

"Ini yang kita ingin kembangkan karena kita ingin menciptakan wirausaha bagi siswa," ucapnya

Untuk melengkapi seluruh program keahlian, pihak sekolah juga saat ini tengah menjajaki kerja sama dengan PT Telkom. Hal itu dilakukan karena pihak Telkom juga sudah melaunching kerja sama dengan SMK-SMK yang ada di Indonesia, dan SMKN 4 Bogor sudah menjadi bagian tersebut.

"Ini masih kita jajaki. Ruangannya masih kita benahi dan diharapkan diakhir tahun sudah mulai berjalan," katanya.

Terakhir, dengan Axio. Kerja sama dengan Axio ini lebih kepada siswa yang ada di program keahlian rekayasa perangkat lunak (RPL). Dengan semua kerja sama yang dilakukan maka 4 program keahlian semuanya sudah menjadi kelas industri.

"Jadi untuk jurusan TKJ ada kelas khusus yakni Samsung Teknik Intitute (STI), kemudian RPL dilengkapi Axio Class Plus (ACP), untuk jurusan TKR dengan ruang praktek kerjasama honda atau Hi-Tech dan terakhir Komatsu untuk TPL," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah II Jawa Barat, DR Dra Hj Otin Martini menyebut, kendati paling bungsu namun SMKN 4 Kota Bogor merupakan salah satu sekolah berkualitas dan bisa bersaing dengan sekolah-sekolah negeri lainnya.

"Ya, SMKN 4 Bogor ini sekolah paling bontot di Kota Bogor, tetapi dalam menjalankan programnya begitu melejit dan sesuai harapan kita semua, karena serapannya mampu menciptakan siswa-siswi berkualitas, sehingga ketika siswanya lulus banyak diterima oleh perusahaan industri ternama di Indonesia," kata Otin.

Kemudian, lanjut Otin, SMKN 4 Bogor diibaratkan sekolah yang menyimpan berlian di dalamnya. Sebab, meskipun lokasinya jauh dari jalan raya tetapi banyak siswa yang bersekolah ke sekolah ini lantaran memiliki program keahlian yang jempolan dan telah dilengkapi kelas industri.

"Di sini ada 4 program keahlian. Dan kerennya itu, seluruh program keahlian semuanya menjadi kelas industri, karena memang dilengkapi penunjang industri. Jadi, ini sangat bagus, dan semua ini tentunya berkat kerja sama yang baik antara sekolah dengan perusahaan-perusahaan industri ternama di Indonesia," ujarnya.

Meski SMKN 4 Bogor melaju kencang, bukan berarti Otin tidak melihat sekolah-sekolah negeri lainnya yang ada di Kota Bogor. Menurutnya, tiga sekolah negeri lainnya itu sama bagus, hanya saja program keahliannya berbeda dan memiliki ciri khas masing-masing.

"Jadi menurut kami semua sekolah SMK di bawah binaan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II Jawa Barat bagus dan berkualitas, memiliki kompetensi berbeda, memiliki ciri khas masing-masing. Kami titipkan kepada semua sekolah untuk selalu berkontribusi, memberikan pelayanan pendidikan yang maksimal kepada masyarakat," pungkasnya.

Pewarta: Rahmat
Editor: Rahmat
©2022 JAVANEWS.TV

Komentar