Tips Manajemen Angkutan Logistik Jelang Idul Adha

210718143904-tips-.jpeg

Angkutan Logistik Jelang Idul Adha (Foto: Net)

JAVANEWS.TV I JAKARTA,-

Perayaan Idul Adha yang akan berlangsung pada 20 Juli 2021 (10 Dzulhijjah) mendatang diprediksi membuat permintaan transportasi logistik pengangkut hewan ternak meningkat. Pasalnya, banyak masyarakat yang membutuhkan moda angkutan untuk mengirimkan hewan kurban dari lokasi ternak ke Masjid maupun Rumah Potong Hewan Ruminansia (RPH-R). Dalam situasi pandemi ini, kabarnya prosesi Kurban akan dilaksanakan dalam tiga hari (11, 12, dan 13 Dzulhijjah) untuk memecah kerumunan massa pada lokasi Kurban.


Produsen ban global Hankook Tire mengingatkan kembali agar pemilik dan operator kendaraan niaga mempersiapkan manajemen angkutan logistik lebih baik jelang Idul Adha agar keuntungan bisnis dapat tercapai dan keselamatan berkendara juga tetap terpenuhi.


National Sales Manager Truck and Bus Radial (TBR) PT. Hankook Tire Sales Indonesia Ahmad Juweni menjelaskan, Salah satu manajemen logistik paling penting adalah manajemen perawatan ban karena ban merupakan salah satu bagian dari kendaraan yang menopang beban dan bersentuhan langsung dengan jalanan. Dengan manajemen perawatan ban yang baik, diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan saat high season Idul Adha.


Dalam rangka menyambut hari raya Idul Adha, Hankook Tire menjelaskan tiga hal penting dalam manajemen perawatan ban dan kendaraan bagi para pemilik maupun operator kendaraan niaga agar bisa menjaga keselamatan saat melakukan pengantaran hewan Kurban.


Pertama, manajemen ban dimulai dari pemilihan ban yang tepat. Salah satu hal paling penting dalam pemilihan ban adalah memilih ban sesuai dengan kondisi jalan yang akan dilalui dan beban muatan yang akan diangkut. Kapasitas daya angkut ban dapat diketahui melalui Indeks Beban yang terdapat pada dinding samping ban. Contohnya, pada ban Hankook TBR 1000R20 AH30, terdapat indeks beban 149/146J. Artinya, setiap satu ban tersebut mempunyai kapasitas daya angkut saat dipasang secara single (di depan) sebesar 3.250 Kg, sedangkan untuk ban dipasang dual/ganda (umumnya ban belakang) adalah 3.000 Kg dengan batas kecepatan maksimal 100 Km/jam. Jika terpaksa harus mengangkut lebih dari kapasitas, pastikan untuk tetap mematuhi aturan ODOL (over dimension, overload), menambah tekanan angin, dan mengurangi kecepatan.


Manajemen perawatan ban yang baik dan didukung dengan kualitas produk yang mumpuni akan membuat umur pakai ban lebih lama, serta membantu menghemat biaya operasional. Kualitas-kualitas tersebut dapat dirasakan oleh pengendara dengan menggunakan varian ban Radial, saat ini Hankook Tire menyediakan semua ban untuk truk dan bus dalam varian Radial. Salah satu ban andalan Hankook adalah seri AH30, ban radial yang didesain untuk pengangkutan regional atau national transporter. Hankook AH30 dilengkapi dengan profil tapak lebar untuk memberikan stabilisasi dan keseragaman untuk mengurangi distorsi, menghasilkan kinerja penanganan jalan yang luar biasa, dan memberi umur tapak yang lebih baik.


Kedua, salah satu manajemen perawatan ban yang penting adalah pengecekan kondisi ban dan tekanan angin secara rutin. Pengecekan kondisi ban ini minimal dilakukan setiap sebelum melakukan perjalanan. Periksa tekanan angin ban apakah sesuai dengan beban yang dimuat, lalu telapak ban apakah masih di atas batas minimal tebal telapak ban, periksa apakah ada luka atau benjolan pada ban atau ada batu-batu yang menempel pada telapak ban maupun di antara ban ganda. Dengan melakukan pemeriksaan ban secara rutin, maka kecelakaan akibat kerusakan ban dapat dihindari.


Ketiga, gaya mengemudi. Mengemudi dengan kecepatan stabil akan membantu mesin menjadi lebih efisien. Selain itu, dengan kecepatan konstan, pengendara tidak perlu menginjak pedal gas maupun rem secara agresif. Kedua gaya mengemudi itu bisa membantu pengendara maupun operator kendaraan dalam memangkas ongkos BBM dan memperpanjang usia ban, sehingga biaya operasional juga dapat berkurang.


Jika menilik kembali ke tahun 2019, Korlantas RI sempat menyebutkan bahwa 136.000 kasus pelanggaran lalu lintas diakibatkan dari truk yang kelebihan beban, dan 90 diantaranya menyebabkan kecelakaan beruntun. Kecelakaan yang terjadi karena ODOL lebih berbahaya karena memungkinkan banyak korban jiwa dalam satu peristiwa. Belum lagi muatan yang tercecer atau dalam konteks Idul Adha terdapat hewan kurban yang mati maupun kabur sehingga mengganggu kondusifitas jalan.


Hankook Tire senantiasa aktif memberikan edukasi dan pendampingan kepada para fleet customer sesuai dengan kendala yang kerap terjadi di lapangan. Di masa pandemi ini, Hankook Tire mendukung para pengusaha logistik dan bisnis lainnya yang membutuhkan armada niaga untuk merancang efisiensi anggaran masing-masing, dengan tetap memperhitungkan strategi dan cara yang sesuai aturan. Bagi para pemilik truk, muatan berlebih dapat membuat kerusakan pada rangka, dan mesin jadi cepat lelah karena dipaksa untuk beroperasi melebihi batasnya, sehingga kita perlu mengeluarkan biaya lebih untuk maintenance kendaraan kita. Selain wujud patuh aturan, mencegah ODOL adalah upaya menjaga keselamatan bersama.


Hankook Tire berkomitmen untuk terus memproduksi ban berkualitas bagi para penggunanya agar tetap memberikan kenyamanan dan keselamatan berkendara. tutup Yoonsoo Shin, President Director PT Hankook Tire Sales Indonesia.

Penulis/Pewarta: Rahmat
Editor: Rahmat
©2021 JAVANEWS.TV

Komentar