Deklarasi FPI di Bandung Ternyata Tak Berizin

210909231737-dekla.jpg

Deklarasi FPI di Bandung Ternyata Tak Berizin (Foto: Net)

JAVANEWS.TV I BANDUNG,-

Pihak Kecamatan Ngamprah, KabupatenBandung Barat(KBB) buka suara perihal deklarasiFront Persaudaraan Islam(FPI) yang dilakukan di wilayahnya.

Sebelumnya, deklarasi FPI versi baru ituviraldi media sosial twitter. Deklarasi itu diketahui di Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, KBB pada Minggu (5/9/2021).

Terlihat puluhan orang berkumpul dalam satu ruangan. Mereka duduk berdempetan dan mayoritas tak menggunakan masker.

Sejumlah orang dalam video itu mengikuti suara deklarasi yang diucapkan melalui pengeras suara.

Camat Ngamprah, Agnes Virganty mengatakan, pihaknya sama sekali tidak menerima laporan resmi adanya kegiatan deklarasi FPI tersebut. Dirinya pun sudah mengecek kegiatan itu kepada pihak desa.

"Kalau di Cilame sepertinya ada FPI, tapi laporan ke Satgas (Penanganan Covid-19) tidak ada juga. Kalau kata Pak Kades (Cilame) sepertinya itu pengajian biasa," ungkap Agnes saat dihubungi Suara.com, Rabu (8/9/2021).

Sebab tak diketahui, kata dia, pihaknya tak melakukan penindakan terhadap deklarasi yang mengundang kerumunan tersebut. Apalagi, tegas Agnes, penertiban biasanya dilakukan bersama petugas gabungan seperti TNI dan Polri.

"Untuk penertiban karena dianggap melanggar prokes dengan berkerumun, kami tidak berdiri sendiri. Ada Kapolsek dan Danramil. Intinya kegiatan kemarin enggak ada tembusan ke kami dan tidak mengetahui juga," tegasnya.

Agnes melanjutkan, untuk kegiatan yang mengundang massa, harus mengajukan izin terlebih dahulu kepada Satgas Penanganan Covid-19 setempat.

Apalagi saat ini Bandung Barat masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.

"Kita masih level 3 kemudian untuk diizinkan pun kegiatannya dibatasi maksimal 50 persen," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Tim Advokasi Front Persaudaraan Islam (FPI)Aziz Yanuarmembenarkan video tersebut. Menurutnya deklarasi itu perwakilan DPW Jawa Barat.

Aziz menyebut semangat FPI versi baru ini tak jauh beda dengan FPI dahulu. Ia menargetkan deklarasi bukan saja di Jabar, tapi juga dilakukan seluruh daerah di Indonesia.

"Betul ini di Bandung Barat. Baru di Jabar yang deklarasi. Target kita seluruh daerah di Indonesia. Semangatnya sama kaya dulu," paparnya.

Saat disinggung kritik warganet mengenai prokes dalam deklarasi tersebut, Aziz memilih tak berkomentar.

"Tanggapan mereka di kerumunan yang diadakan presiden waktu itu seperti apa? Kami mau tahu dan dengar dulu, baru kita bisa komentari," pungkasnya.

Pewarta: Rahmat
Editor: Rahmat
©2021 JAVANEWS.TV

Komentar