Ketua Gelora Jabar, Statement Menag Menyakiti Hati Umat Islam

220225190236-ketua.jpg

Ketua DPW Gelora Jabar Haris Yuliana (ist)

JAVANEWS | BANDUNG,- Ketua DPW Gelora Jabar Haris Yuliana menyayangkan statment menteri Agama yang membandingkan suara adzan dengan suara gonggongan anjing.

Haris menjelaskan, untuk aturan pengeras suara memang pihaknya tidak mempermasalahkan, karena memang di beberapa negara islam pun sama pengeras di masjid diatur.

"Namun jika dibandingkan dengam gangguan suara binatang itu tidak relevan. Dan sangat menyakiti hati umat islam," katanya kepada wartawan saat ditemui di Bandung. Jumat (25/2/2022).

Haris menilai, Menag kurang memiliki sensitivitas terhadap publik. Ini yang membuat munculnya perumpamaan gongongan anjing dengan suara adzan.

Haris menjelaskan, pihaknya sangat paham maksud dari menteri agama itu, yang menginginkan suara adzan merdu tidak asal teriak.

"Seharusnya menteri agama ini memberikan pelatihan adzan, latih semua muadzin yang biasa adzan di mesjid-mesjid. Kalau sudah dilakukan baru ngomong aturan," katanya.

Permasalahan suara adzan sudah muncul seiring kualitas demokrasi di Indonesia. Kementerian Agama, kata Haris, harus memiliki buku putih untuk standarisasi perangkat dan operator masjid .

"Masyarakat muslim di Indonesia mayoritas, jika menteri agama ingin meningkatkan kualitas masjid dan pelayanan, perlu ada pelatihan secara menyeluruh, " ungkapnya.

Namun, lanjut Haris, niat baik itu perlu dibarengi dengan komunikasi yang baik pula. Jangan sampai malah kontraproduktif dan memancing masalah baru.

"Ini perlu kedewasaan pejabat publik untuk berkomunikasi dalam menyampaikan niat baik," ujarnya. (wan)

Pewarta: Wawan
Editor: Agus Hermawan
©2022 JAVANEWS.TV

TAGS:

Komentar