Grab Bikin Peta Digital, Saingi Google Map?

220611105907-grab-.jpg

Peta Digital Grab (Foto: Net)

JAVANEWS.TV I BANDUNG,-Grabberencana memperluas bisnisnya ke bisnispetadigital. Layanan yang akan disebutGrabMapsitu akan menyaingi solusi peta digital seperti ditawarkan GoogleMapshingga Bing Maps.

Demi menyaingi dua layanan peta ternama itu, Grab mengeklaim menawarkan keunggulan terkait rute "hiperlokal" yang lebih baik karena mencakup gang dan jalan kecil, namun umum digunakan di kota-kota di Asia Tenggara.

Teknologi di balik GrabMaps awalnya dikembangkan untuk mendukung layanan utama Grab, yaituride hailingdan pengiriman. Teknologi ini memungkinkan Grab mengalokasikan mitra pengemudi (driver), memperkirakan durasi perjalanan hingga merencanakan dan mengoptimakan rute perjalanan.


Petayang dikembangkan Grab tersebut kini digunakan di 7 negara, di mana perusahaan beroperasi, yaitu Singapura, Kamboja, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand dan Vietnam.

Indonesia juga termasuk negara tempat Grab menjalankan bisnis, namun tampaknya tidak menggunakan GrabMaps karena dikecualikan dalam daftar itu.

Kendati demikian perusahaan berkata bahwa layanannya akan didukung GrabMaps sepenuhnya pada kuartal III-2022. Sebab menurut Grab, sistem GrabMaps kini sudah menangani lebih dari 800 miliar permintaan per bulan, mencakup semua layanan perusahaan.

"Layanan pemetaan pihak ketiga yang kami andalkan tidak menjangkau lorong kecil yang banyak di Asia Tenggara atau tidak mengakomodasi titik pejemputan dan tujuan yang tepat seperti di mal-mal besar di Asia Tenggara," kata Co-founder Grab, Tan Hooi Ling.

"Ini dibutuhkan dan diandalkan orang-orang setiap harinya," kata lanjutHooi Ling dikutipKompasTeknodariStraits Times, Jumat (10/6/2022).

Selain belum menjangkau titik yang sering dibutuhkan pengguna, peta pihak ketiga juga dinilai cukup lama dalam memperbarui data yang dikoreksi, sampai memakan waktu berbulan-bulan.


Untuk itu Grab meyakini bahwa sekarang saat yang tepat bagi perusahaan untuk membangun solusi peta digital sendiri.

"Karena kami tidak bisa mendapatkan kualitas layanan yang layak didapatkan oleh konsumen dan mitra kami, kami memutuskan bahwa sudah waktunya bagi kami untuk membangun dan berinvestasi mandiri," imbuh Ling.

Pewarta: Rahmat
Editor: Rahmat
©2022 JAVANEWS.TV

Komentar