Soal Peresmian Gedung Dakwah Anti Syiah, Walkot Bandung Bilang Begini

220902000539-soal-.jpeg

Walikota Bandung, Yana Mulyana (Foto: Istimewa)

JAVANEWS.TV I BANDUNG,- Wali KotaBandungYana Mulyana menjelaskan soal kehadirannya untuk meresmikan Gedung Dakwah Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) di Jalan R.A.A. Martanegara Nomor 30 Turangga, Kota Bandung, pada 28 Agustus 2022. Kehadirannya itu mendapatkan kritik dari sejumlah pihak.

Yana mengungkapkan kehadirannya dalam peresmian tersebut dalam kapasitas sebagai Wali Kota Bandung yang datang memenuhi undangan warga.

"Kehadiran saya dalam kapasitas sebagai wali kota memenuhi undangan peresmian gedung dakwah. Karena memang selama ini Pemerintah Kota Bandung sangat mendukung hadirnya pusat-pusat kajian ilmu keagamaan dan gedung-gedung dakwah," kata Yana dalam keterangan pers, Rabu (31/8).

Menurut Yana, agenda hari itu merupakan peresmian gedung dakwah yang merupakan pusat syiar ilmu pengetahuan.

Ia berpendapat pembangunan Gedung Dakwah ANNAS sudah berjalan sejak 2018. Peletakan batu pertamanya kala itu dilakukan langsung Muhammad Solihin yang saat itu menjabat sebagai Pjs Wali Kota Bandung.

Yana pun mengungkapkan dirinya ikut hadir dalam peresmian Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Sumber Sari di Komplek Sumber Sari, Jalan Sumber Sugih Kecamatan Babakan Ciparay, serta kegiatan keagamaan lainnya.

"Fasilitas keagamaan seperti masjid, musala, termasuk tempat dakwah sangat banyak di Kota Bandung. Ini menunjukkan jika Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mendukung kegiatan keagamaan yang dilakukan masyarakat. Namun, jangan sampai ada pergerakan yang intoleran dan saling menyerang satu sama lain," tuturnya.


Dia memastikan dirinya tidak pernah mendukung kegiatan yang bersifat intoleran pada kepercayaan dan keyakinan umat. Yana menuturkan menjaga keragaman dan terus memupuk toleransi beragama adalah komitmen yang selama ini terus dilakukan Pemerintah Kota Bandung.

Kehadiran Yana dalam peresmian Gedung ANNAS dikritik Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Barat Rachmat Syafei. Menurutnya, Yana harus lebih paham makna Syiah itu sendiri.

Kritik juga datang dari Staf Khusus Menteri Agama bidang Kerukunan Umat Beragama Nuruzzaman.

Menurut Nuruzzaman, kehadiran Yana terkesan mendukung pandangan dan sikap yang bertentangan dengan prinsip-prinsip ajaran agama.

"Saya menyesalkan langkah Walikota Bandung. Negara harus merajut keragaman masyarakat agar dapat hidup rukun dan damai. Terhadap perbedaan pandangan baik di internal agama maupun antaragama, posisi negara adalah memoderasi, memfasilitasi dialog, agar kerukunan tetap terjaga," kata Nuruzzaman, Selasa (30/8).

Penulis/Pewarta: Rahmat
Editor: Rahmat
©2022 JAVANEWS.TV

Komentar