FOJB Bikin Formulasi Cegah Tiga Dosa Besar di Dunia Pendidikan

221105224952-fojb-.jpg

(IST)

JAVANEWS | BANDUNG,– Kepala Bidang PSMA ( Pembinaan Sekolah Menengah Atas) Disdik Jabar I Made Supriatna menyatakan bahwa ada tiga dosa besar dalam dunia pendidikan yang sampai saat ini masih terjadi. Menurut dia, tiga dosa besar tersebut adalah Perundungan, Intoleran dan Pelecehan Seksual. Hal tersebut menjadi sebuah pekerjaan rumah semua pihak.

Oleh karena itu,menurut dia dibutuhkan kolaborasi antara Disdik, pihak sekolah, forum Osis Jawa Barat dan peran orang tua. Dengan begitu, permasalahan ini bisa segera diatasi. Namun meskipun begitu, lanjut dia, peran Osis disetiap sekolah sangat penting, karena Osis ini bersentuhan langsung dengan semua murid.

“Saya berharap FOJB dapat menjadi agen pendidikan dengan membantu mencegah 3 Dosa Besar dalam dunia Pendidikan,” katanya dalam acara Rapat Kerja (Raker) Forum Osis Jawa Barat dengan Dinas Pendidikan di Kantor Dinas Pendidikan Jawa Barat Jl. Dr.Radjiman no.6 Kota Bandung, Kemarin.

Sementara itu, Ketua Umum Forum OSIS Jawa Barat, Ahmad Jamaludin menjelaskan, FOJB saat ini tengah membuat formulasi, agar tiga dosa besar dalam dunia pendidikan ini bisa segera teratasi. Menurut dia, untuk menyelesaikan permasalahan ini, harus dilakukan dari hulu sampai ke hilir. Sehingga pihaknya bisa memindai akar persoalan dari tiga dosa besar tersebut.

“Jadi nantinya FOJB akan fokus dulu terhadap kesehatan mental dan budi pekerti para pelajar. Karena dengan begitu akan ada pakem-pakem dalam berprilaku,” jelasnya.

Dalam waktu dekat, Ahmad mengatakan sebagai sebuah ikhtiar awal, FOJB akan menggelar kegiatan seminar kesehatan mental. Karena menurut dia, setiap masalah yang ditimbulkan berawal dari mentalnya yang tidak sehat.

“Agenda terdekat FOJB akan mengadakan seminar kesehatan mental bagi pelajar. Persoalan mental dikalangan pelajar ini sangat penting,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga menjelaskan, dengan adanya mental yang kuat, FOJB bisa mencetak para pemimpin yang memiliki mental yang kuat. Apalagi lanjut dia, saat ini eranya sosial media, ketika ada pendapat yang tidak sesuai dengan keinginan netizan harus bisa tahan banting.

“Jadi memang untuk menjadi seorang pemimpin harus memiliki mental yang kuat. Jangan sampai menjadi pemimpin yang baperan. Dihujat dikit laporin ke polisi dikritik sedikit langsung marah. Padahal kritik dan hujatan adalah obat agar kita terus berfikir tentang kemajuan bangsa,” katanya.

Dewan Pembimbing FOJB Fadly menyatakan siap menjadikan FOJB sebagai mitra dan agen pendidikan dalam mewujudkan pelajar juara. Ia juga menuturkan FOJB telah berkolaborasi dengan berbagai pihak baik instansi pemerintahan maupun pihak swasta seperti Telkom University, PT. Paragon Technology and Inovation dan Pondok Inspirasi dalam menciptakan program program kerja demi menjadikan FOJB sebagai pabrik pemimpin muda dan pelajar juara. (wan)

Pewarta: Wawan
Editor: Agus Hermawan
©2022 JAVANEWS.TV

TAGS:

Komentar