Dapat Dorongan Dari Masyarakat, Tokoh Pemuda Ini Siap Maju di Pilwalkot Bandung

240515190601-dapat.jpg

(Ist)

BANDUNG,- Para tokoh di Kota Bandung mulai bermunculan maju dalam kontestasi pilkada. Hal itu seiring dengan proses pelaksanaan dan tahapan pilkada di Kota Bandung.

Seperti halnya H. Reza Arfah salah seorang tokoh Kota Bandung yang juga merupakan Ketua pemuda muhammadiyah jawa barat. Dalam tahapan pilkada tersebut, Reza pun melakukan pendaftaran bakal calon wali kota Bandung dari DPC Partai Gerindra Kota Bandung.

H. Reza Arfah
memang terdorong untuk maju pada pilkada Kota Bandung karena berangkat dari kesadaran dan harapan bersama para pemuda Kota Bandung yang secara
konstitusi memiliki hak untuk mengambil peran dalam struktur eksekutif, yakni pencalonan
Walikota Bandung.

Dimana, kerap kali anak-anak muda dibatasi ruang gerak dan berpikirnya,
terkhusus dalam kontestasi politik. Bisa dikatakan, anak muda sering diposisikan sebatas
menjadi pasar dan alat politik untuk meraup suara saja.

Maka dari itu, disusunlah gagasan Nyaah ka Bandung, dimana nyaah berarti cinta atau sayang yang merupakan fitrah alamiah manusia, atas dasar ini pula, Tuhan Yang Maha
Pengasih dan Penyayang menciptakan alam semesta dan seluruh makhluk-Nya.

"Untuk itu, saya
memberanikan diri, mendaftar pencalonan Walikota Bandung tahun 2024. Mari manfaatkan
peluang tersebut. Tidak ada lagi waktu. Sekarang atau tidak sama sekali. Bangkit atau
terpuruk. Perbaikan atau teraniaya!, " Jelas Reza.

Menurutnya, Kota Bandung merupakan kota indah nan romantis, banyak melahirkan tokoh tokoh bangsa, seniman dan budayawan serta maestro dengan karya-karya tidak hanya skala
lokal melainkan nasional, bahkan mendunia.

Tidak hanya itu saja, lanjutnya, Kota Bandung juga banyak memunculkan para
pegiat industri kreatif dengan produk-produk berdaya beda, serta tidak jarang menjadi trend
center nasional.

Bahkan dari berbagai capaian prestasi di atas, Kota Bandung juga memiliki kompleksitas
tersendiri. Saat ini jumlah penduduk Kota Bandung mencapai 2,5 juta jiwa dan menjadi kota terpadat kedua setelah Jakarta.

"Hal tersebut beriringan dengan bermasalahnya pengelolaan
sampah, banjir, polusi udara dan kemacetan, serta buruknya perencanaan tata ruang kota.
Semisal daerah resapan air kian habis dijadikan pemukiman, dan tidak jarang merupakan
pemukiman elit, sedangkan, kemisikinan dan ketimpangan sosial merupakan hal menyedihkan
dan juga hadir di kota ini, " ungkap Reza.

Tidak hanya itu, lanjutnya, di waktu yang sama berkurangnya tingkat kepercayaan masyarakat
terhadap Pemerintah, disebabkan permasalahan hukum yang dialami oleh beberapa pejabat Kota Bandung. Hal tersebut membuat geram dan melunturkan optimisme masyarakat.

"Saya lahir dan besar di Kota Bandung serta perlahan mulai memahami posisi penting serta dibutuhkannya sosok anak muda guna tampil dalam kontestasi Pilwalkot kali ini, " jelas Reza.

Bagaimana tidak, lanjutnya, sebagai anak muda tidak cukup sekedar menyuarakan keresahan dan kegelisahan saja, melainkan sudah saatnya mengambil peran serta menjadi bagian dalam
penentu arah kebijakan dan pelaksana arah kebajikan bagi Kota Bandung.

Sebab, setiap persoalan yang terjadi, sebagaimana telah dijelaskan. Semua itu bukan disebabkan oleh kurang atau minimnya para ahli dan pakar di bidang tersebut. Melainkan
ketiadaan integritas pemimpin beserta seluruh unsurnya untuk menyelesaikan dan
membenahi setiap persoalan yang terjadi.

"Integritas inilah yang menjadi substansi sekaligus
esensi dari gagasan Nyaah ka Bandung," pungkasnya.

Pewarta: Zaid Akbar
Editor: Zaid Akbar
©2024 JAVANEWS.TV

Komentar