Viral, Order Fiktif Makanan Rp 1 Juta, Gojek Kena Tipu

News - Sabtu, 5 Juni 2021

210605140718-viral.jpg

Foto: Net

Viral, Order Fiktif Makanan Rp 1 Juta, Gojek Kena Tipu

JAVANEWS.INFO I JAKARTA,-

Kisahorder fiktifmakanan dengan total pesanan hingga Rp 1 jutaviraldi media sosial TikTok pada 2 Juni 2021.

Penipuan atauprankitu dialami oleh seorang pengemudi ojek online di Yogyakarta pada 31 Mei 2021.

Dalam video yang diunggah akun TikTok@infoojoljogja, pengemudi ojek online itu tengah menceritakan kronologi kejadian yang dialaminya.

Pada video yang beredar itu, disebutkan bahwa pesanancustomerberupa makanan. Driver itu bahkan sampai memerlukan kardus besar untuk membawanya.

Baca juga:Viral, Video Kolam Renang Gantung Tembus Pandang di London, seperti Apa Persisnya?

Hingga Jumat (4/6/2021) malam, video itu telah ditonton lebih dari 21.000 kali, disukai lebih dari 400 kali, dan dikomentari 15 kali.

@infoojoljogja

KronololiOrder FiktifGojek Jogja Rp 1jt senin,31 mei 2021##fyp##orderfiktif@jogja24jam @_jogja @jogjakuofficial

Terima kasih telah membaca Kompas.com.
Dapatkan informasi, inspirasi daninsightdiemailkamu.
Daftarkanemail

? original sound - infoojoljogja

Kompas.commenghubungi admin Tiktok@infoojoljogja, yaitu Dewo. Dewo mengatakan, kejadian order fiktif terjadi pada 31 Mei, pukul 10.00 WIB.

"Kejadian pagi jam 10 tanggal 31 Mei. Iya dapat orderan sebesar Rp 1,07 juta," ujar Dewo kepadaKompas.com,Jumat (4/6/2021).

Menurut Dewo, nama pengemudi ojek online itu adalah Mukhoini. Dan namacustomeryang melakukan pemesanan adalah Eva.

Dalam video yang diunggah@infoojoljogja, Mukhoini menceritakan, dia langsung mengambil orderan karena lokasinya dekat.

Driverbaru sadar ketika tiba di McD total pesanannya sebesar Rp 1 juta dan mulai curiga order fiktif.

"Berhubung dekat dari tempat nongkrong, saya makanya langsung aku geser di menu biar di sana disiapin. Tapi ternyata sampai di MCD pesanannya banyaklhasaya kaget, jangan-jangan fiktif," kata Mukhoini.

Kecurigaannya semakin menguat saat dia mencoba melakukan konfirmasi lewat telepon. Suara orang yang mengangkat laki-laki, padahal di aplikasi tertulis nama perempuan.

Orang itu membenarkan orderannya sebanyak Rp 1.077.000 berupa makanan. Setelah itu,drivermengantar ke alamat yang tertera. Ketika tiba di tujuan, rumah dengan alamat itu merupakan rumah tingkat sehingga Mukhoini beranggapan pesanan itu datang dari orang berada.

Dia memotret rumah itu dan mengirimkannya kepadacustomer, tetapi dibalas lokasinya masih harus bergeser, yaitu rumahnya berpagar hijau. Mereka berkomunikasi melaluichat.

Akhirnya,driveritu tidak menemukan orang yang dimaksud (Eva).

Dewo mengatakan, saat ini uang milik driver itu sudah diproses Gojek untuk dikembalikan ke saldodriver.

"Lapor ke Kantor lewat CS Jakarta," kata Dewo.

Sementara itu, makanan yang dipesan dibagi-bagikan ke masyarakat yang membutuhkan.

VP Corporate Affairs Food Ecosystem Gojek, Rosel Lavina, mengatakan Gojek mengecam segala jenis perbuatan pelanggan yang merugikan mitra driver Gojek.

"Mitra driver Gojek yang mendapatkan pesanan namun tidak dapat mengantarkan pesanan tersebut ke tangan pelanggan karenaprank, atau tindakan dalam bentuk canda atau olok-olok yang bertujuan untuk hiburan dan merugikan, dapat mengklaim pesanan tersebut ke kantor Gojek. Atau, langsung menyumbangkan pesanan tersebut ke Panti Asuhan atau Panti Jompo sesuai dengan ketentuan SOP yang berlaku untuk mendapatkan penggantian atas kerugian yang dialami," kata Rosel kepadaKompas.com, Jumat (4/6/2021).

Tidak mengalami kerugian secara materi

Sementara itu, Head of Regional Corporate Affairs Gojek, Arum Kurniasih Prasodjo, menjelaskan, driver di Jogja yang mendapatkan order fiktif itu tidak mengalami kerugian secara materi.

"Terkait kejadian pesanan GoFood yang dialami salah satu mitra driver Gojek di Jogja, kami pastikan bahwa tidak ada kerugian materi yang dialami oleh mitra driver kami," ujar Arum kepadaKompas.com, Jumat (4/6/2021).

Arum menjelaskan, Gojek menggunakan teknologi Super Partner GoFood. Dengan demikian, pesanan yang dibuat pelanggan langsung diterima olehmerchantMcDonalds/

Dengan demikian, drivertidak perlu membayar tunai karena pembayaran kemerchantdilakukan melalui saldo akun driver Gojek.

"Seharusnya mitra driver menerima uang tunai dari pelanggan. Namun, setelah driver Gojek melaporkan order fiktif, pihak Gojek langsung mengembalikan saldo akun mitradriverdan memblokir akun pelanggan yang membuat pesanan tersebut," ujar dia.

Menurut Arum, makanan yang telah dipesan disalurkan oleh pengemudi ke panti asuhan sesuai prosedur kejadian order fiktif.

Pihak Gojek mengimbau masyarakat agar tidak melakukan hal-hal yang dapat mengganggu aktivitas mitra Gojek apalagi yang bersifat tidak pantas.

"Gojek siap mengambil tindakan tegas, mulai dari pemblokiran akun sampai proses hukum lebih lanjut apabila diperlukan," kata Arum.

Arum menekankan, mitra pengemudi adalah bagian dari keluarga besar Gojek yang selama ini telah turut berkontribusi bagi masyarakat dalam menghadirkan kemudahan melalui pemanfaatan teknologi sehingga patut dihargai bersama.

Ke depannya, jika terjadi hal mencurigakan, mitra driver Gojek dapat langsung klik Menu Bantuan pada aplikasi mitra driver dan klik Laporkan Order Fiktif

Penulis/Pewarta: Rahmat
Editor: Rahmat
©JAVANEWS.TV 2021