210506163120-icmi-.jpg

ICMI Orwil Jabar Gelar Kajian Air Dalam Pandangan Al-Qur’an (Ist)

ICMI Orwil Jabar Gelar Kajian Air Dalam Pandangan Al-Qur"an

JAVANEWS | BANDUNG,- Air adalah kumpulan molekul yang tersusun dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen ini banyak tersedia di bumi, di laut, danau, sungai, di dalam tanah dan di atmosfer berupa uap air yang biasa tampak sebagai awan. Semuanya disediakan oleh Allah untuk menunjang kebutuhan mendasar makhluk hidup ciptaan-Nya yang berada di bumi.

Untuk lebih dapat mensyukuri, memanfaatkan, memelihara dan menjaga sumber sumber air . Ikatan Cendekiawan Muslim se - Indonesia ( ICMI ) Orwil.Jabar menggelar Webinar Kajian Prof.Dr. Al Quran dan Sains khusus membahas Air dalam pandangan Al-Quran dengan nara sumber Narasumber Prof. Dr. Chay Asdak, Ir. MSc, Ph.D, dengan Moderator Dr. Hj. Riva Rahayu, MUd .

Acara dibuka oleh Ketua ICMI Orwil. Jabar Prof.Dr.H.Moch.Najib.,M.Ag, dipandu Dr.H.Muslim Mufti.(Sekretaris Dewan.Pakar), dihadiri Prof.Dr. H. Asep. Warlan (Ketua Dewan Pakar), Dr.Ujang Saepulah.,M.Si,.(Sekum ICMI Jabar), Drs.H.Dedeng Maolani.SH.,M.Si,( Direktur Publishing ICMI Jabar) Dr.H.Rajaminsah,SH.,M.MPd, DrH.Aef Saefullah.,M.Ag,Kamas Komara,SE, S,Pd.I; Ir.Kunto Baiquni., Dipl.Eng dan Pengurus ICMI Orda Kabu/Kota se - Jabar, Jum'at, (30/4/2021).

Dr.Muslim sebagai pemandu acara antara lain mengatakan bahwa kegiatan Kajian Al Quran dan Sains, ini untuk dilaksanakan yang ketiga kalinya dimana Kajian yang pertama membahas tentang Kesehatan Reproduksi dalam Al Quran, Kedua tentang penentuan Bulan Syawal Alhamdulillah dapat berjalan dengan lancar dan mendapat sambutan yang positif dan yang meminta supaya kajian dapat terus di laksanakan bukan saja Bulan Ramadhan.

Untuk Kajian yang Ketiga Kajian Al-Quran dan Sains Tema Air Dalam Pandangan Quran, dimana sampai saat ini masyarakat pada umumnya kadang tidak mengetahui, bagaimana memelihara Sumber Air,bagaimana memanafaatkan dan membuat cadangan dan embung-embung Air. Sehingga masyarakat tidak akan megalami kebanjiran bila musim hujan dan tidak akan mengalami kekeringan apabila musim kemarau.tutur Dr.Muslim
Sementara itu Prof.Dr.H.Moch,Najib.,M.Ag Ketua ICMI Orwil Jabar dalam membuka kegiatan tersebut antara lain mengatakan tadarus pada pagi ini sangat erat kaitannya dengan Ilmu Tentang Hidrologi untuk itu ICMI merasa perlu untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat bagaimana cara memelihara, menggunakan air supaya tidak mubadzir dan lebih utama adalah supaya pada waktu hujan kita tidak mengalami kebanjiran dan waktu kemarau tidak kekeringan.

"Untuk itu kami menyampaikan ucapan terima kasih atas kesediaan Bapak Prof. Dr. Chay Asdak, Ir. MSc, Ph.D sebagai narasumber untuk memberikan pencerahan kepada kami. Mudah mudahan dari kajian ini nantinya bisa dijadikan rekomendasi kepada pemerintah supaya air dapat dirawat, dan dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan tidak berlebihan," jelasnya.

Sementara itu Prof.Dr.Asep Warlan (Ketua Dewan Pakar) ICMI Orwil Jabar mengatakan pada waktu menyusun jadwal tentang Tadarus Al - Quran dalam kaitannya dengan mengisi bulan Suci Ramadhan, dan kajian Al-Quran atau Tadarus Al-Quran diharapkan dapat terus di lanjutkan, dan bersipat umum. Hal ini sangat penting supaya pemahaman umat Islam memahami mengerti tidak hanya sekedar tahu saja memahami mengerti tentang bagaimana, proses terjadinya air dan bagaimana cara pemanfaatan Air dan pemeliharaan sumber air, sumber daya alam dapat terpelihara dengan baik.

" Dengan adanya kajian ini diharapkan mendapat masukan masukan dari para tokoh ulama, tokoh budayawan, komunitas dan masyarakat, yang nantinya akan dijadikan sebuah kajian dan sebagai bahan masukan bagi Pemerintah supaya alam kita tetap terjaga dan dijauhkan dari bencana baik longsor maupun banjir yang diakibatkan kesalahan para pemangku kebijakan dalam memberikan ijin untuk pembangunan," jelasnya.

Dalam paparannya Prof. Dr. Chay Asdak, Ir. MSc, Ph.D mengatakan bahwa dalam rangka Pemantapan Ketahanan Air. Ketahanan air untuk menduku sector sector strategis, pencegahan bencana dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Yang paling pokok untuk dilakukan adalah Rehabilitasi Hutan dan lahan pada Daerah Aliran Sungai (DAS).

Pengelolaan terpadu dan berkelanjutan dalam memelihara danau, rawa, situ, sungai dan sumber air lainnya; Pembangunan Huan Kota; Pengelolaan lahan DAS dengan masyarakat; Penyediaan rain wagter harvesting. Pengambangan teknologi Pengolahan air dan limbah.

Pencegahan erosi dan sedimentasi ; Pembangunan infrastruktur sumber daya air; Efisiensi pemanfaatan air melalui prinsip reduce,reuse, dan recycle. Serta Pengembangan system informasi hidrologi, hidrometeorologi dan hidrogeologi serta pemeliharaan DAS.

Timbulnya bencana alam banjir, bencana kekringan, bencana longsor, ini diakibatkan keserakahan umat dalam mengekploitasi sumberdaya alam.

Sementara itu Dr.H.Aep Saepullah.,M.Si dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa pihaknya 3 tahun yang lalu pernah mengadakan penelitian tentang penggunaan air wudhu tepatnya di Pondok Pensantren Darul Tauhid di kota Bandung.

Sementara itu Nunung Sanusi dari Komunitas Penggiat lingkungan memohon kepada pemerintah melalui ICMI Orwil Jawa Barat. Kiranya dalam pemeliharaan dan pemanfaatan air dapat melibatkan seluruh yang berkompeten terutama yang harus dipelihara dan dikembangkan adalah menjaga dan melestarikan kearifan lokal.
Masalah kearifan lokal jangan dibenturkan dengan Agama. memelihara budaya kearifan lokal hasilnya sudah dapat dilihat dan dirasakan seperti di kampung kampung adat, Alam dan Lingkungan sekitarnya dapat terawat dengan baik.

"Bahkan masyarakat yang berada di kampung adat sangat menghargai akan alam seperti, menjaga sumber mata air, melestarikan pohon pohon sebagai sumber air," pungkas Nunung. (wan)

Penulis/Pewarta: Wawan
Editor: Agus Hermawan
©2021 JAVANEWS.TV

TAGS:

Komentar