Ada Masalah di Program Petani Millenial, Pemprov Jabar Janji Akan Tuntaskan

230203074226-ada-m.jpg

(ist)

JAVANEWS | BANDUNG,- Pemerintah provinsi Jawa Barat mengakui program petani milenial memiliki masih banyak kekurangan, karena memang untuk menjadi seorang petani tidaklah mudah.

Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Jabar, Yuke Mauliani Septina mengatakan, program perani milenialnya ini konsepnya sangat bagus, karena bisa membuat para generasi milenial ini memiliki gairah untuk bertani. Namun memang lanjut dia, dalam perjalanannya ada beberapa kendala yang terjadi.

“Jadi sejauh ini permasalahan yang terjadi adalah di hilir. Artinya hasil dari petani milenial ini gagal di ekspor karena beberapa masalah. Dari mulai masalah pandemi hingga perang Ukraina dengan Rusia, ini menjadi kendala dalam ekspor, sehingga para petani milenial ini gagal menjual hasil, sehingga tidak ada uang untuk membayar anggunan,” katanya kepada wartawan saat memberikan keterangannya kepada wartawan di Gedung Sate, Kamis (2/2/2023).

Namun meskipun begitu, Yuke mengatakan bahwa pihak pemerintah provinsi Jawa Barat tetap akan memberikan pengarahan kepada para petani milenial.

“Jadi kita (pemprov Jabar) tidak akan lepas tangan. Hari senin (6/2/2023) kita akan selesaikan semua permasalahan,” katanya.

Sementara itu Direktur Utama PT Agro Jabar Nurfais Almubarok menegaskan bahwa penyelesaian tunggakan petani milenial tanaman hias di Lembang, Bandung Barat ke bank bjb secara bertahap sudah dilakukan. Namun belum seluruhnya selesai.

"Kita tidak lepas tangan karena tunggakan itu terkait kendala di hilir. Maka kami sebagai offtaker menyelesaikan tunggakan itu secara bertahap. Namun kami akui bahwa sampai saat ini belum selesai seluruhnya" tegas Nurfais saat jumpa pers di Gedung Sate Bandung, Kamis (2/2/2023).

PT Agro Jabar selama ini telah memberikan sharing proporsi dan reward kepada 20 petani milenial tanaman hias Cikole (Lembang).

Sementara itu menurut Pimpinan Divisi Kredit bank bjb Denny Mulyadi, pihaknya tidak pernah menagih langsung tunggakan ke rumah peserta program petani milenial.

"Tapi kita akan kroscek juga di internal kami. Setahu saya tidak ada penagihan langsung ke petmil (petani milenial). Yang kami lakukan adalah berkoordinasi dengan PT Agro sebagai offtaker" jelasnya.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jabar Dadan Hidayat menjelaskan bahwa permasalahan petani milenial tanaman hias di Lembang adalah masalah hilir yang tidak diduga sebelumnya.

Menurutnya program Petani Milenial berangkat dari kebutuhan pentingnya Jawa Barat melahirkan dan menciptakan regenerasi petani.

"Pak Gubernur memandang bahwa profesi petani sangat menjanjikan sementara SDM yang ada masih kurang untuk pengembangan ke depan, maka diinisasi program ini akhir tahun 2021," paparnya.

Gubernur Ridwan Kamil sendiri memberi atensi besar terhadap permasalahan petani milenial tanaman hias. Gubernur menyampaikan terima kasih atas masukan dari masyarakat, dan memohon maaf atas ketidaknyaman yang ditimbulkan. (wan)

Pewarta: Wawan
Editor: Agus Hermawan
©2023 JAVANEWS.TV

Komentar